Posted by : Unknown Tuesday 22 January 2013


Tatkala kita mula bersengkata,

Apakah yang kita akan lakukan..??

Bersembunyi berdiam diri ?  atau...  menaruh 'fuel' pada sang bara api..??

Biar apapun yang terjadi... jangan sesekali berpecah belah,,,
Meski terkadang fikrah membezakan kita...
Hakikatnya,, kita bermatlamat yang sama,,, teguh pada panji agama Islam....

Bila kita mula bermusuh.... Allah suruh kita ingat semula nikmat-nikmat yang Dia telah kurniakan.... 

dan nikmat yang terbesar ialah sunnah Rasulullullah s.a.w. dan mendamaikan hati kita.. 

Yaa.. hati kita semua....

Dan mulai detik itu.. Kita akan dapat bersatu..!! 



“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk”

(Q.S. Ali Imran, ayat 103)


………………………………………………………………………..


Apakah “tali Allah” itu, wahai saudara-saudara ku sekalian...???

Istilah “tali Allah” ini, terdapat banyak pendapat antara ulama…  antaranya..


1.   Al-Quran

Dalam hadits Abdullah yang diriwatkan oleh Ibnu Mardawaih, bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Sesungguhnya Al-Qur’an adalah tali Allah yang kukuh, cahaya yang menerangi, penawar yang memberi manfaat, sebagai penjaga bagi orang yang berpegang teguh dengannya dan penyelamat bagi yang mengikutinya“

Selama mana kita berpegang pada Al-Quran, sebagai panduan menjalani kehidupan sebagai Khalifah Allah… insyaAllah…. Semua urusan akan berjalan dengan mudah…

Jangan dijadikan mukjizat terbesar ini, hanya sekadar perhiasan……

Al-Quran telah menggariskan pelbagai cara-cara serta peraturan Islam yang sangat syumul, lagi sempurna…

bersesuaian dengan fitrah manusia….


2.   Jama’ah

 Menurut Ibnu Mas’ud, yang dimaksud “tali Allah” adalah Al-Jama’ah, Al-Qurthubi menyatakan, sesungguhnya Allah memerintahkan supaya bersatu padu dan melarang berpecah belah, karena perpecahan itu adalah kerusakan dan persatuan (Al-Jama’ah) itu adalah keselamatan. (Tafsir Qurthubi IV/159)

Lafadz Jami’an جَمِيْعًا adalah sebagai “Haal” yang menjelaskan tentang cara berpegang teguh kepada tali Allah, yaitu dengan cara bersatu padu (berjama’ah) (Tafsir Abi Su’ud Juz I/66). Hal ini disesuaikan dengan :

Sabda Rasulullah s.a.w. :

“Tetaplah kamu pada Jama’ah Muslimin dan Imam mereka “(Muttafaq alaih dari Hudzaifah bin Yaman) 


Allah mewajibkan kita supaya tidak lari dari Jemaah, supaya kita dapat terus-menerus membina benteng dari arus kejahilan….


Memandang realiti hari ini,,, tusukan – tusukan ideologi asing, begitu lasak menggugah jiwa generasi muda….

Pluralism,,,, Sekularism… Islam Moderate..!

Sejauh mana kita telah mendidik diri (tarbiyah) untuk jauh daripadanya dan kembali berpegang pada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w. ??


Juga adakah kita berjaya membina ‘barrier’ iman yang kukuh untuk menghadapinya.??




3.    Dinnullah, dan lain-lain.

Sebagian Ulama ada yang mengatakan bahwa “tali Allah” itu adalah Dinnullah, menurut sebagian Ulama yang lain; Taat kepada Allah, Ikhlas dalam bertaubat, janji Allah. Al-Imaam Fakhrur Razi menyimpulkan bahwa seluruh penafsiran tersebut pada hakekatnya saling melengkapi, karena Al-Qur’an, janji Allah, Dinnullah, taat kepada Allah dan Al-Jama’ah dapat menyelamatkan orang yang berpegang teguh dengannya supaya tidak terjatuh kedalam dasar Neraka Jahannam, maka hal-hal tersebut dijadikan sebagai tali Allah agar mereka berpegang teguh dengannya (Tafsir Al-Kabir VIII/162-163). 

Islam is the way of life….

Islam is the way of life….

Islam is the way of life….

Meletakan pensyariatan Islam sebagai suatu dasar yang tertinggi ialah prioriti kita…

Dakwah dan Tarbiyah harus dijalankan secara berhemah,,, usah sesekali, menghina saudara-saudara kita, mahupun yang bukan seagama….

Sedar tak sedar….. adakalanya, ada dalam  kalangan bukan Islam, mungkin tersinggung perasaan mereka, kerana perihal dakwah yang tidak bijaksana…… pendekatan dakwah mestilah dibawa dengan cara yang terbaik…!

Pada zaman Rasulullah s.a.w. juga, ramai masyarakat jahiliyah yang tidak senang dengan kehadiran Rasulullah s.a.w… bukanlah kerana dakwah yang tidak baik, cuma, Islam yang dibawa Rasulullah s.a.w. telah mengancam agama-agama asal mereka....

Sekalipun begitu, akhlak Rasulullah telah banyak membuka pintu-pintu hidayah pada hati-hati mereka ini….

Al-qudwah qabla dakwah…

Al-qudwah qabla dakwah…

Al-qudwah qabla dakwah….

Jadilah qudwah (contoh teladan) sebelum berdakwah..

“sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu”.. ayat ini, jelas menunjukkan bahawa, ketika di antara kita terjerumus dalam lembah kejahilan…

Bergejolak dengan kemaksiatan…

Menyimpang dari fitrah manusia….

Bermusuh-musuhan… berada di ambang api neraka…

Dan tatkala mereka bertaubat,, maka,, Allah selamatkan mereka dari ancaman azab neraka…


……………………………………………………………………………….


Asbabun nuzul :

Ibnu Katsir menyebutkan bahawa ayat ini mengisahkan tentang keadaan suku Aus dan Khajraj. Pada masa Jahiliyah kedua suku tersebut saling bermusuhan dan berperang selama 120 tahun. Setelah mereka memeluk Islam Allah menyatukan hati mereka sehingga mereka menjadi bersaudara dan saling menyayangi. Ketika orang-orang Aus dan Khajraj sedang berkumpul dalam satu majlis, kemudian ada seorang Yahudi yang melalui mereka, lalu ia mengungkit-ungkit permusuhan dan peperangan mereka pada bani Bu’ats. Maka permusuhan diantara kedua suku tersebut mulai memanas kembali, kemarahan mulai timbul, sebagian mencerca sebagian lain dan keduanya saling mengangkat senjata, lalu ketegangan tersebut disampaikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Kemudian beliau mendatangi mereka untuk menenangkan dan melunakkan hati mereka, seraya bersabda:

“Apakah dengan panggilan - panggilan jahiliyah, sedang aku masih berada di tengah-tengah kalian?.” Lalu beliau membacakan ayat ini. Setelah itu mereka menyesal atas apa yang telah terjadi dan berdamai kembali seraya berpeluk-pelukan dan meletakan senjata masing-masing. 



………………………………………………………………………..


Akhir kata,,,,



Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah s.a.w bersabda:

“Orang-orang Yahudi telah berpecah belah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan orang-orang Nasrani demikian juga, sedang umatku berpecah belah menjadi 73 golongan semuanya masuk neraka kecuali satu, yaitu Al-Jama’ah.”

Jadi,,, anda golongan yang mana…???

#jom bertadabbur… ^_^






Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Asna Intisar - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -